MENUJU EKONOMI BERDIKARI

 MENUJU EKONOMI BERDIKARI

Pemberdayaan UMKM dengan konsep OPOP – OVOP – OVOC

Oleh Prof Gunawan Sumodiningrat & Ari Wulandari

Buku ini membahas bagaimana memajukan UMKM dengan menggunakan konsep OPOP-OVOP-OVOC.

OPOP = One Person One Product

OVOP = One Village One Product

OVOC = One Village One Company

Di awal tulisan dibahas segala macam permasalahan tentang UMKM,  definisi ekonomi kerakyatan, ekonomi pancasila, peraturan pemerintah dan persoalan-persoalan yang menyebabkan UMKM tidak terlihat kemajuannya. Dengan konsep OPOP –OVOP_OVOC,  diharapkan bisa diwujudkan pemberdayaan ekonomi nasional yang dimulai dari pemberdayaan individu, kemudian pemberdaayan komunitas (village) .

 

MASALAH UMKM
1. Rendahnya Kualitas SDM
a.       Tidak Tahu Tujuan
b.      Kurang motivasi
c.       Kurang Pendidikan
d.      Lingkungan tidak mendukung
e. Tidak sesuai keahlian
2. Merasa cukup bila usaha tetap atau bisa jalan
a.       Sikap pasrah yang salah kaprah
b.      Kurangnya pengetahuan yang benar tentang usaha
c.       Tenaga kerja keluarga sering tidak dihitung
d.      Tidak menghitung pembiayaan dan laba secara tepat
e.      Kurang kuat motivasi untuk maju
3. Lemahnya Manajemen
a.       Tidak ada pelatihan yang memadai
b.      Kemalasan SDM untuk berubah lebih baik
4. Tidak berbasis Organisasi
a.       UMKM sering lahir “Begitu saja” tanpa planning
b.      SDM tidak mememiliki bekal seputar wirausaha dan organisasi
5. Kurangnya penguasaan teknologi
a.       Kemajuan teknologi yang pesat
b.      Penguasaan yang kurang karena kurang kesempatan belajar
6. Kurangnya akses informasi
a.       Informasi sumber pemasaran
b.      Monopoli akses informasi perdagangan dan pemasaran
7.  Kurangnya modal
a.       Akses kredit bank yang kurang
b.      Tidak memahami prosedur kredit bank
c.       Tidak memiliki Agunan
d.      Tingginya suku bunga
e.      Prosedur perbankan dianggap sulit
8. Lemahnya pemasaran dan networking
a.       Kurang sarana promosi
b.      Tidak ada akses pameran
9. Lemahnya daya saing
a.       Kualitas dan mutu rendah
b.      Kemasan tidak / kurang menarik
c.       Tingginya harga
d.      Tidak ada standar  mutu dan kualitas
e.      Tidak tersedia dalam jumlah besar
10. Rendahnya produktifitas
a.       Motivasi untuk produktif usaha sangat rendah
b.      Tidak menyadari potensi dan kemampuan
c.       Tidak tahu bagaimana memamfaatkan semua kekuatan
d.      Kurangnya pembinaan dan pendampingan

 

LANGKAH UNTUK PEMBERDAYAAN UMKM
1.       Keberpihakan (pemerintah)
2.       Pemberdayaan (dukungan, kemudahan dll)
3.       Perlindungan  (aturan khusus UMKM)
4.       Kemitraan (dengan BUMN dll)
5.       Peraturan pemerintah
6.       Subsidi
7.       Aturan pajak
8.       Inovasi (trading house, promosi dll)
9.       Subsidi bukan harga
10.   Pasar global : Pasar tidak terkendali

 

Konsep OPOP-OVOP-OVOC ditawarkan  agar pemberdayaan lebih efektif karena dimulai dari individu, lebih modern karena melakukan dengan konsep bisnis yang jelas, lebih efisisn, produktif dan punya akses yang lebih luas. Konsep ini menekankan pentingnya pemberdayaan individu, kemudian dikembangkan dalam suatu wilayah (desa). Dari Desa ini dikembangkan menjadi bentuk Koperasi atau perusahaan terbatas.

 

Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk OPOP-OVOP-OVOC ini

 

OPOP OVOP OVOC
1.       Motivasi dan tujuan 1.       Kebersamaan karena satu desa 1.       Gotong Royong
2.       Lingkungan yang mendukung 2.       Revitalization of people 2.       Pentingnya status badan hukum
3.       Pendidikan yang memadai 3.       Revitalization of Village 3.       Profesionalisme usaha
4.       Sarana dan Prasarana 4.       Revilization of Commerce 4.       Orientasi profit
5.         5.       Exchange (Pertukaran) 5.       Pengembangan usaha

 

Dalam memajukan UMKM ini diperlukan peranan pemerintah melalui keberpihakan, stimulus, 

bantuan pelatihan, pendampingan, pembinaan, penciptaan iklim usaha dll. Berikut beberapa langkah yang perlu diambil pemerintah untuk memajukan UMKM melalui OPOP-OVOP_OVOC.

 

PERAN PEMERINTAH DETAIL KEBIJAKAN
1.       Alokasi Alokasi factor produksi agar tidak dimonopoli
2.       Distribusi Melakukan pemerataan pendapatan (menghidari mekanisme pasar)
3.       Stabilisasi Melakukan stabilisasi ekonomi secara langsung dan tidak langsung

 

Konsep OPOP-OVOP-OVOC ini sudah banyak di Indonesia seperti ;

  1.       Kasongan di Bantul
  2.       Kerajinan perak di Kota Gede (Jogjakarta)
  3.       Padi Organik Jenis Synthia di Sleman
  4.       Tempat wisata di Ponjong,  Gunung Kidul

 

Abrar

https://abrarinspiration.com

Adrius Abrar, IPM, PMP® 32 years experience in EPC (Engineering, Procurement & Construction) Senior Structural Engineer Senior Civil QA/QC Management Consultant Mentor & Trainer for Project Management

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *