RICH DAD, POOR DAD

 RICH DAD, POOR DAD

Buku ini di awal tahun 2000 an adalah buku motivasi yang sangat popular dan banyak menginspirasi banyak orang terutama di Indonesia. Buku bercerita tentang perbedaan 2 ayah (ayah biologis “ayah miskin” dan ayah kehidupan “ayah kaya” dari Robert T Kiyosaki/RTK) dalam  menjalani hidup. Salah satu dari mereka adalah yang punya pendidikan bagus dan berhasil dalam pendidikan sementara yang satu lagi hanya lulusan SMP. Namun ternyata yang berpendidikan tinggi ternyata diakhir hidupnya meninggalkan utang, sementara yang lulusan SMP meninggalkan dunia dengan kekayaan puluhan juta dolar US.

RTK berpendapat banyak orang (ayah miskin) hidup dalam perlombaan tikus, dimana mereka bekerja sepanjang waktu seumur hidup mereka tapi sepanjang hidup, mereka juga selalu kekurangan. Sementara ayah kaya lebih melek finasial, lebih terbuka untuk berbicara tentang uang dan selalu berfikir bagaimana menambah kekayaan mereka dari hari ke hari. Ada beberapa pelajaran dari ayah kaya yang dibeberkan oleh RTK.

  1.       Orang kaya tidak bekerja untuk uang

Orang  miskin dan kelas menengah bekerja untuk uang, sementara orang kaya mempunyai uang yang bekerja untuk mereka. Menurut Ayah kaya orang miskin punya pola hidup ;  pola bangun, bekerja, membayar tagihan . Kehidupan mereka pun selamanya digerakkan dan dijalankan oleh dua emosi,ketakutan dan ketamakan. Tawarilah mereka uang lebih banyak dan merekapun meneruskan siklus itu dengan meningkatkan pengeluaran mereka. Inilah yang disebut “perlombaan tikus”. Mereka bekerja karena berfikir dengan uang permasalahan mereka teratasi, pada ketika mereka mendapatkan banyak uang, mereka punya tagihan, kewajiban dan pajak yang besar, sehingga mereka selalu kekurangan, kemudian bekerja lebih keras lagi dan begitu seterusnya.

Sementara orang kaya berfikir bagamana agar uang bisa bekerja untuk mereka, mencari peluang-peluang bisnis yang mereka lakukan. Mereka terus menggali mimpi-mimpinya tanpa ketakukan dan dihantui oleh keadaan tidak punya uang.

  1.       Mengapa mengajarkan melek Finasial

Ayah kaya selalu menekankan pentingnya melek financial sedangkan Ayah berpendidikan (miskin) selalu menekankan pentingnya membaca buku. Ayah kaya sering menjelaskan dasar financial melalui gambar yng sederhana. Dasar financial tersebut adalah sbb :

Aturan pertama ; Anda harus mengetahui perbedaan antara asset dengan liabilitas

Orang kaya menambah aset , orang miskin dan kelas menengah menambah liabilitas, tetapi mereka mengira itu adalah aset.

Orang miskin dan kelas menengah gajinya habis pengeluaran tetap, makan minum, pakaian, hiburan, hipotek dan pajak yang semuanya adalah liabilitas. Sedangkan orang kaya mendapat pemasukan dari deviden, bunga dan sewa royalty, kemudian di keluarkan sebagian besar untuk membeli saham, obligasi, surat utang, rea estate dan hak cipta yang semuanya masuk kategori aset. Jadi bagi orang miskin dan kelas menengah banyak uang tidak menyelesaikan masalah mereka. Dan sebagian besar kaum terdidik tidak dibekali pengetahuan financial sehingga hidup mereka penuh dengan kerja keras lebih dari yang diperlukan.

Ada hal menarik yang membedakan kedua type ini untuk kasus rumah, orang miskin dan kelas menengah menganggap rumah adalah aset sedangkan orang menganggap liabilitas. Orang banyak menyicil rumah sepanjang hidupnya (dari ukuran kecil sampai besar).tiap sekian tahun mereka membeli rumah baru dengan mencicil. Padahal dengan semakin besar rumah semakin besar pengeluaran (pajak, biaya harian dan kehilangan kesempatan bila uang tsb diinvetasikan) dan rumah juga tidak selamanya mengalami kenaikan.

Perbedaan laporan financial Ayah berpendidikan dan Ayah kaya

 

Ayah berpendidikan Ayah Kaya
Pemasukan = Pengeluaran Pemasukan >>> Pengeluaran
Aset <<< Liabilitas Aset >>>Liabilitas

 

  1.       Uruslah bisnis Anda Sendiri

Agar aman dan terjamin secara financial, orang harus mengurus bisnis mereka sendiri. Bisnis Anda berputar disekitar kolom aset aset Anda yang berlawanan dengan kolom pemasukan anda. Teruskanlah mulai membeli aset-aset riil.  Aset riil bisa berupa bisnis yang tidak membutuhkan kehadiran Anda, saham, surat obligasi, dana bersama, real estate untuk disewakan, surat utang, royalti dari hak cipta atas kekayaan.  

  1.       Sejarah pajak dan kekuatan korporasi

Dalam bab ini diceritakan bahwa orang bisa menyiasati pajak secara legal dan menambah kekayaaan melalui kegiatan korporasi.

  1.       Orang kaya menciptakan Uang

Dalam dunia nyata di luar dunia akademis, sesuatu yang lebih dari sekedar gelar jelas dituntut.  Kita mendengarnya dengan sebutan “keberanian”, “bernyali”, “pintar”, “terampil”, “cerdik”, “gigih”, “ulet” dan “lihai”. Apapun labelnya, akhirnya factor-faktor inilah yang akhirnya lebih banyak memutuskan masa depan seseorang dari pada gelar akademis yang disandangnya.

Semua orang memiliki salah satu karakter di atas, tapi ketakukan dan keragu-raguan yang berlebihanlah yang paling mengurangi kejeniusan pribadi.  

Dalam bab ini diceritakan bagaimana mendapat uang dengan kejelian melihat situasi misal ketika ekonomi lesu , harga real estate turun, banyak orang yang ingin menjual rela estatenya, kita bisa membeli dengan harga miring dikantor kepailitan. Atau kadang kita bisa membeli aset real estate dengan harga murah karena penjual tidak mengetahui harga pasar dll.

  1.       Bekerja untuk belajar, jangan belajar untuk bekerja

Di sini RTK menyarankan agar selalu mencari ketrampilan lain selain yang sudah dikuasai terutama menyangkut masalah financial yang meliputi pengetahuan akuntansi, investasi, pemasaran dan hukum. Dengan menggabungkan keempat ketrampilan teknis itu bisa menghasilkan uang dengan uang dengan lebih mudah.

Pengetahuan yang terlalu terspesialisasi sangat tidak disarankan untuk menjadi kaya, “mengetahui sedikit tentang apa yang banyak” adalah nasehat yang diberikan oleh Ayah kaya.

  1.       Mengatasi berbagai hambatan

Ada lima alasan utama mengapa orang yang melek secara finansial tidak bisa mengembangkan kolom aset yang berlimpah-limpah. Lima alasan utama itu adalah ;

  1.       Ketakutan
  2.     Sinisme
  3.       Kemalasan
  4.     Kebiasaan buruk
  5.     Arogan

Ketakutan gagal , kehilangan uang banyak menghalangi orang untuk sukses. Bila Anda takut gagal maka mulai dari usia dini (untuk menabung atau berinvestasi). Kemudian fokus, taruhlah banyak telur di sedikit keranjang, bukan menaruh  telur yang sedikit pada keranjang yang banyak.

Sinisme dan keraguan membuat orang tetap miskin karena melewatkan peluang investasi . Rumor dan ramalan bisa mengalah analisis orang kompeten.

Kemalasan ; untuk mengatasinya maka kita harus punya  hasrat dan dan keinginan yang kuat atau sedikit ketamakan.

Kebiasaan (buruk) ; Hidup kita adalah cerminan dari kebiasaan kita lebih dari pendidikan kita.

Arogan ; adalah ego plus kebodohan. Bila Anda tahu Anda bodoh atau tidak tahu apa-apa dalam suatu masalah, mulailah mendidik diri Anda dengan menemukan seorang ahli dalam bidang itu atau menemukan suatu buku tentang masalah itu.

  1.       Memulai

Berikut saran yang diberikan agar kita bisa mengembangkan kekuatan agar bisa memulai yaitu ;

  1.       Saya membutuhkan alasan yang besar dari realitas
  2.     Saya memilih tiap hari
  3.       Memilih teman dengan hati-hati
  4.     Kuasailah sebuah formula dan kemudian pelajarilah sebuah formula baru
  5. Bayarlah diri Anda terlebih dahulu (mendahulukan menabung/investasi dari pada membayar pajak dll)
  6.       Bayarlah broker Anda dengan baik (broker yg professional akan memberikan keuntungan)
  7.       Jadilah seorang “Indian giver” (Mempertanyakan kapan investasinya balik)
  8.     Aset membeli kemewahan
  9.         Kebutuhan akan pahlawan
  10.       Mengajarlah dan Anda akan menerimanya (jika menginkan sesuatu, kamu harus member dulu)

 

  1.       Masih ingin lagi, Ini yang harus dilakukan
  2.       Berhentilah melakukan apa yang sedang Anda lakukan
  3.     Carilah gagasan atau ide baru
  4.       Temukan sesorang yang telah melakukan apa yang ingin Anda lakukan
  5.     Ikulah kursus dan beli kaset
  6.     Buatlah banyak penawaran
  7.       Berlari, berjalan atau bersepeda tertentu sekali sebulan selama 10 menit
  8.       Singgahlah ditempat yang tepat
  9.     Mencari pembeli terlebih dahulu kemudian mencari penjual
  10.         Belajarlah dari sejarah(semua perusahaan besar mulai dari perusahaan kecil)

j.        Tindakan selalu mengalahkan kelambanan

Abrar

https://abrarinspiration.com

Adrius Abrar, IPM, PMP® 32 years experience in EPC (Engineering, Procurement & Construction) Senior Structural Engineer Senior Civil QA/QC Management Consultant Mentor & Trainer for Project Management

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *