THE 5 ARROWS OF NEW BUSSINESS CREATION & ENTERPRENEURSHIP
Buku ini bertujuaan memberikan referensi bagi yang ingin mendirikan bisnis baru. Dengan menggunakan sudut padang bahasan seorang calon pebisnis baru. Maka keseluruhan isi buku ini punya “energy” untuk mndorong pembacanya mulai berbisnis. Memulai bisnis baru membutuhkan gairah kewirausahaan yang diwujudkan dalam perencanaan bisnis baru dan keberanian melangkah.
Kewirausahaan atau entrepreneurship dan wirausaha atau entrepreneur didefiniskan berbeda-beda sesuai kepentingan dan situasinya. Pada beberapa literatur kata “wirausaha” digunakan untuk menyebut seseorang yang berniat meluncurkan usaha baru dan bersedia bertangguang jawab penuh atas hasil yang akan dicapainya. Jean Batiste Say, seorang ekonom abd ke 19 Perancis, mendefinisikan enterpreneur sebagai seseorang yang membuat usaha baru, khususnya kontraktor, yang bertindak menjembatani modal dana dan tenaga kerja.
Kalau penulis buku ini meredefinisi, entrepreneurship menjadi “gairah menumbuh kembangkan bisnis baru”, baik berupa bisnis independen baru atau bisnis baru suatu perusahaan, masyarakat atau wilayah yang dilayani. Jadi bisa berbentuk Corpreneurship (corporate entrepreneurship) pada perusahaan, Social entrepreneurship untuk bisnis masyarakat dan Govpreneuership (Government entrepreneurship) bila dijalankan aparatur pemerintah.
Start up Business
Untuk memulai bisnis baru, maka harus ada tekad yang kuat, penuh perhitungan (cara memulai, menjalankan dan memikirkan kemungkinan kegagalan). Menjadi pebisnis perlu proses dan waktu. Disamping itu juga harus punya kreatifitas dan Inovasi. Inovasi memang tidak berarti baru dan belum ada sebelumnya. Ide kreatif bisa menarik perhatian dan member inspirasi orang lain untuk ikut mendukung. Kreatifitas dan innovasi adalah penggerak dihasilkannya daya saing.
Enterpreneur Characters
Untuk menjadi pebisnis yang berhasil, seorang wirausaha perlu mempunyai modal dasar seperti kemauan kerja keras, ketajaman melihat peluang dan tahan banting dalam menghadapi sesuatu yang sulit. Bisakah wirausahawan diciptakan ?, jawabannya bisa, tapi seseorang yang hidup di lingkungan bisnis akan lebih mudah tertular “virus berbisnis”.
Untuk menjadi wirausaha baru yang kreatif, inovatif dan berdaya saing global dibutuhkan karakter unggul berikut ;
- Opportunity seeker
- Network builder
- Conductor (leader)
- Hardworker
- Progress demander
Kompetensi ketrampilan kewirausahaan
- Penjualan & pemasaran
- Perencanaan bisnis
- Pengambilan keputusan
- Akutansi & keuangan
- Pengorganisasian
Kompetensi pengetahuan kewirausahaan
- Peluang pasar
- Perilaku konsumen
- Kompetisi
- Sumber dana
The 5 Arrows of strategic development framework (the 5 arrows)
The 5 Arrows yaitu langkah-langkah konseptual-stratejik dalam rangka menumbuh-kembangkan sesuatu. Ada 5 tahapan pengembangan bisnis yang berbentuk siklus yaitu sbb ;
- Understanding
Understanding bisa diperoleh melalui survey, audit, experimen, mengevaluasi masa lalu atau sekedar “duduk melamun” merasakan apa yang sedang terjadi.
- Crafting
Crafting atau merumuskan merupakan langkah memperoleh kesimpulan dan keputusan sebagai kelanjutan dari proses understanding. Crafting merupakan langkah merumuskan strategi, program, anggaran dan bentuk perencanaan lain. Rumusan didapat melalui rapat, dialog, debat dan langkah lain.
- Commencing
Bergerak maju ke depan memerlukan keberanian bertindak. Perlu langkah kongkrit untuk melangkah maju agar ada pertumbuhan dan perkembangan yang bisa diukur dan dikembangkan lebih lanjut.
- Enhancing
Bila momentun pengembangan bisnis muncul, harus dimamfaatkan dengan baik untuk mengakselerasi kegiatan bisnisnya.
- Reviewing
Reviewing sebagai proses evaluasi dan kontrol juga dimaksudkan untuk melakukan penyesuaian, termasuk terhadap kemungkinan berkurangnya sumber daya.
Lima tahap arah pengembangan bisnis baru juga ada lima yaitu ;
- Day dreaming
Berangan-angan atau day dreaming merupakan langkah awal dari sebuah proses penumbuh kembangan bisnis. Berangan-angan merupakan langkah sadar dari sesorang yang paham atas keberadaannya dan mengkondisikan diri untuk berbuat sesuatu atas masa depannya.
- Creative thinking
Creative thinking merupakan proses menghasilkan rumusan rencana berbisnis yang siap diimplementasikan pada tahapan push the pedal. Kreatifitas perlu diarahkan untuk menghasilkan inovasi yang member nilai tambah dan menghasilkan daya saing. Dalam proses ini ada analisis situasi kompetisi, potensi pasar, perilaku konsumen, rumusan barang/jasa yang hendak dibisniskan, program promosi, pengorganisasian tim kerja dan persiapan peluncuran bisnis baru.
- Push the Pedal
Push the pedal maksudnyo adalah menjalan bisnis yang sudah direncakan, jadi tidak sekedar menjadi wacana atau konsep di atas kertas. Seperti orang belajar sepeda, injak saja pedalnya , kemudian gowes tanpa ragu.
- Speeding up
Ini dilakukan agar perusahaan berhasil mencapai posisi maksimal tertentu sebagai “modal” memenangkan kompetisi. Tahapan ini dapat dilakukan dengan menjalankan semua rencana dan pengalokasian sumber daya secara efektif menuju pencapaian hasil maksimal.
- Looking up
Memandang ke atas (looking up) akan member gairah baru yang membangkitkan tekad mencapai keberhasilan. Ini dianalogikan sebagai pendaki yang berhenti sejenak agar tidak terengah-engah dengan menatap puncak gunung yang semakin dekat. Ini merupakan kunci sukses dan titik kritis pebisnis baru.
Bersambung….